--> 6/1/14 - 6/8/14 | Kang-Mauk (Ibnu Mas'ud)

informasi menarik dan menyenangkan

www.informasibogorbarat.blogspot.com (Blog Kang Maux)

Thursday, June 5, 2014

Beratnya Tugas Seorang Operator Sekolah Tanpa Perhatian dari pemerintah

Beratnya Tugas Seorang Operator Sekolah Tanpa Perhatian dari pemerintah

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Salam Hangat dari Blogger Bogor Barat

Nasib dan Harapan Operator Sekolah


Operator sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pendataan pendidikan dasar atau yang dikenal dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Berbagai kebijakan pendidikan seperti penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), tunjangan guru serta bantuan bagi siswa tidak mampu didasarkan pada data yang telah diinput oleh operator sekolah. Oleh karenanya kepala sekolah diharapkan memberikan pehatian penuh kepada mereka dengan menyediakan kelengkapan data yang dibutuhkan. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Thamrin Kasman beberapa waktu yang lalu.
Namun demikian, tidak sedikit dari operator sekolah yang mengalami nasib kurang beruntung. Besarnya jasa mereka dalam menyukseskan program pemerintah maupun sekolah ternyata tidak sebanding dengan kesejahteraan yang mereka peroleh. Kenyataan di lapangan, masih banyak operator sekolah kita yang harus “kerja rodi” dengan “upah” seadanya. Padahal pengorbanan mereka sungguh luar biasa. Setiap hari mereka harus pulang terlambat ke rumah karenan banyaknya tugas yang dikerjakan. Bahkan di beberapa sekolah penulis masih menemukan operator sekolah yang harus rela begadang di kantor karena dikejar setoran.
Dibandingkan dengan guru, nasib operator sekolah memang sangat memprihatinkan. Disaat guru “diguyur” dengan berbagai tunjangan seperti tunjangan profesi, honor daerah, tunjangan inpassing dan sebagainya, operator sekolah hanya bisa gigit jari. Bahkan operatorlah yang paling sibuk menyiapkan persyaratan untuk guru-guru yang akan mencairkan tunjangan. Mulai dari menyiapkan berbagai SK sampai dengan melakukan update data online yang sebenarnya merupakan tugas guru. Masih beruntung jika ada guru yang mengingat jasa-jasa mereka dengan menyisihkan sebahagian rezekinya saat tunjangan tersebut cair. Namun tidak sedikit juga yang berlagak lupa seakan operator sekolah tidak pernah membantunya.
Untuk menghindari kesenjangan lebih lanjut, pemerintah diharapkan lebih memperhatikan kesejahteraan operator sekolah dengan cara mengeluarkan kebijakan yang melindungi profesi mereka. Program sertifikasi hendaknya tidak hanya diberlakukan bagi tenaga pendidik saja namun juga tenaga kependidikan. Hal ini dikarenakan sebagai salah satu komponen yang turut berperan penting dalam menyukseskan program pemerintah, tenaga kependidikan terutama yang bertugas sebagai operator sekolah juga memiliki hak untuk meningkatkan kompetensi serta kesejahteraannya.
Adapun bagi pihak sekolah terutama yang bernaung dibawah yayasan hendaknya menyediakan tunjangan khusus bagi tenaga kependidikan yang bertugas sebagai operator sekolah. Disaat pemerintah belum mampu untuk “menghidupi” mereka, uang tambahan yang diterima akan sangat berarti untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Dengan memberikan perhatian khusus kepada operator sekolah, kita berharap tidak ada lagi kesenjangan (sosial dan ekonomi) antara pendidik dan tenaga kependidikan. Dengan begitu keadilan sosial bagi seluruh “penghuni” sekolah pun dapat terwujud.
no image

MENPAN NGIBUL LAGI !!! Honorer K2 Asli Ancam Gelar Demo

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Salam Hangat dari Blogger Bogor Barat

JAKARTA--Honorer kategori dua (K2) yang tidak lulus tes CPNS terus menagih janji Menteri Pendayagunaan Apatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Azwar Abubakar yang pernah mengatakan akan mengangkat mereka menjadi CPNS.
Azwar didesak untuk segera mengeluarkan surat edaran yang bisa menjadi acuan bagi pemda untuk melakukan penggantian honorer K2 bodong dengan yang asli.
"Katanya akan menerbitkan surat edaran. Nyatanya janji Pak Azwar tidak terbukti," kata Ketua Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih kepada JPNN, Rabu (4/6).
Titi mengaku sangat kecewa, lantaran pernah mendapatkan penjelasan dari SesmenPAN-RB, yang tidak klop dengan janji MenPAN-RB. Menurut mereka, penjelasan SesemenPAN-RB membuat status mereka tidak jelas lagi.
"Masa kita hanya diarahkan ke pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Kami sudah capek dibohongi terus. Pak Menteri sudah ingkar janji," keluh Titi yang juga korwil Jawa Tengah ini.
Merasa kecewa, Titi menyatakan, pihaknya akan melakukan aksi demo. Namun sebelumnya mereka akan melakukan lobi-lobi ke DPR RI, presiden serta ke MenPAN-RB lagi. Honorer K2 hanya butuh kepastian dan tidak diberi angin surga serta harapan palsu.
"Kita manusia yang punya perasaan dan butuh dihargai. Bukan terus menerus dibohongi. Hati kami sakit sekali terus menerus diperlakukan tidak adil begini," tutur Titi. (esy/jpnn)

Sumber: JPNN.COM