PANGANDARAN - Pemerintah
Kabupaten Pangandaran tidak memiliki kewenangan mengangkat tenaga
honorer kategori dua (K2) yang tidak lulus. Nasib honorer selanjutnya
bergantung instruksi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi.
Hal tersebut disampaikan H Tatang
Mulyana SH MH, Asisten Daerah I Kabupaten Pangandaran kepada Radar
Tasikmalaya (Grup JPNN), kemarin (11/3).
"Pemkab Pangandaran tidak punya
kewenangan apalagi mengangkat menjadi PNS. Kita juga sedang menunggu
instruksi dari pusat mau seperti apa," tuturnya.
Sementara itu, Nurhidayat SAg Ketua KTSI
Kabupaten Pangandaran mengatakan pihaknya menginginkan Penjabat Bupati
Pangandaran melakukan koordinasi memperjuangkan nasib honorer K2 yang
tidak lulus tes CPNS.
"Kita menginginkan bapak bupati ikut memperjuangkan nasib honorer ke KemenPAN-RB," ungkapnya.
Dikatakannya, dari pihak KemenPAN-RB
sudah memberikan signal honorer K2 yang tidak lulus akan dikembalikan ke
daerah. "Pemkab Pangandaran juga mempunyai tanggung jawab
memperjuangkan nasib honorer dari KemenPAN-RB kan sudah ada signal
dikembalikan ke pemerintah daerah masing - masing," tuturnya.
Lanjut dia, pihaknya sangat berharap
honorer K2 yang tidak lulus tes bisa diakomodir oleh Pemkab Pangandaran
dalam rekrutmen CPNS Kabupaten Pangandaran. "Kita sangat berharap Pemkab
bisa mengakomodir honorer K2 dalam rekrutmen CPNS. Karena honorer sudah
layak dengan pengabdiannya selama ini," sambungnya.
Yosef (35) salah seorang honore K2 di
salah satu UPTD mengatakan Pemkab Pangandaran bisa mengakomodi honorer
K2 yang tidak lulus. "Kita sangat berharap bisa diangkat menjadi PNS
oleh Pemkab Pangandaran," ungkapnya.
Seperti diberitakan Radar sebelumnya,
ratusan anggota KTSI Kabupaten Pangandaran mendatangi kantor Setda.
Mereka beraudiensi dengan jajaran Pemkab Pangandaran dan mengajukan
tuntutan.
Dalam penerimaan CPNS, para sukwan juga
minta diprioritaskan dan lulus tanpa testing. Selain itu, KTSI juga
menuntut kesejahteraan honorer dengan standar UMR dan dimasukkan dalam
APBD. (asp)
Sumber: jpnn.com
No comments:
Post a Comment
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter