JAKARTA,--Mengambil
sisi positif dari sebuah kejadian yang mengecewakan. Barangkali kalimat
itu tepat untuk menyikapi belum diumumkannya kelulusan honorer kategori
dua (K2) di delapan kementerian/lembaga, dan beberapa pemda, termasuk
Mandailing Natal (Madina) Sumut.
Setidaknya ada dua keuntungan dari
tertundanya pengumuman honorer K2 itu. Pertama, berdasarkan kelulusan
honorer K2 yang sudah diumumkan, di banyak daerah muncul reaksi protes
lantaran ditemukan honorer K2 bodong ikut lulus.
Kepala Biro Hukum dan Komunikasi
Informasi Publik (KIP) KemenPAN-RB Herman Suryatman mengatakan, agar hal
semacam itu tidak terulang lagi, maka untuk proses validasi data
honorer K2 yang belum diumumkan, akan dilakukan secara cermat.
"Validasi akan dilakukan secara maksimal
agar tidak terjadi situasi yang tidak kondusif di daerah, apalagi ini
menjelang pemilu. Kita meminimalisasi kemungkinan honorer K2 bodong ikut
lulus," ujar Herman kepada koran ini di Jakarta, kemarin.
Dikatakan, tidak hanya Madina, ada juga
delapan instansi pusat dan tiga provinsi yang kelulusan honorer K2-nya
belum diumumkan, yakni Papua, Papua Barat, dan Maluku.
Untuk ketiga provinsi itu sudah
dinyatakan akan diumumkan usai pemilu. Sedang untuk Madina, Herman
menjelaskan, belum dipastikan apakah pengumumannya sebelum pemilu 9
April ataukah sesudahnya. "Kita lihat perkembangannya, yang penting
waktunya (untuk mengumumkan, red) harus tepat agar tidak mengganggu
situasi jelang pemilu," urainya.
Terpisah, Deputi SDM Aparatur
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(KemenPANRB) Setiawan Wangsaatmadja di kantornya, kemarin menjelaskan,
masih ada 80 ribu honorer K2 yang belum diumumkan.
"Masih 80 ribuan honorer K2 masih
divalidasi datanya. Karena data yang dicek and ricek sangat banyak
makanya lama pengumumannya," ujarnya.
Dikatakan, proses validasi akan dilakukan secermat mungkin agar tidak ada lagi honorer K2 bodong ikut lulus.
"Kalau sudah valid datanya baru
pemerintah umumkan. Yang kemarin langsung umumkan ternyata palsunya
lebih banyak. Makanya Pak Menteri bilang diberesin dulu datanya baru
diumumin," pungkasnya. (jpnn)
ia ya, bagus juga jika bisa dilihat dari segi positifnya
ReplyDelete