--> DUHH...Ingin jadi PNS, 18 warga Magelang ditipu hingga Rp 2,6 miliar | Kang-Mauk (Ibnu Mas'ud)

informasi menarik dan menyenangkan

www.informasibogorbarat.blogspot.com (Blog Kang Maux)

Sunday, September 29, 2013

DUHH...Ingin jadi PNS, 18 warga Magelang ditipu hingga Rp 2,6 miliar

| Sunday, September 29, 2013
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Salam Hangat dari Blogger Bogor Barat
Blog Guru Honorer K2 dari Bubulak arah Jasinga

Hati-hati Terhadap calo CPNS
Ingat " Yang Menyogok dan yang Disogok Keduanya akan ditempatkan didalam Neraka ' yuk kita berhati-hati

 

Ombudsmen Republik Indonesia (ORI) perwakilan DIY-Jateng hari ini, Jumat (27/09) menerima laporan dari korban penipuan pendaftaran CPNS di kantor ORI. Tak tanggung-tanggung korban penipuan yang berjumlah 18 orang terpaksa kehilangan uang sebesar Rp 2,664 miliar.

Salah satu korban yang datang ke Ombudsmen, Estiningsih (26), warga Magelang, menjelaskan penipuan itu terjadi pada Januari. Dia dikenalkan dengan Anom Jatmiko yang mengaku tim rekruitmen dengan menawarkan jasa masuk PNS lewat jalur khusus namun harus membayarkan uang senilai Rp 205 juta.

Atas dorongan orang tua dan suami ia pun memberanikan diri meminjam uang bank dan mendaftar PNS jalur khusus lewat Anom.

"Saya ditawari masuk PNS sama Anom itu, pertama bayar 100 juta untuk tes-tes, administrasi dan seragam, setelah itu baru membayarkan sisanya setelah mendapat SK," kata Esti di kantor ORI DIY.

Setelah membayarkan uang Rp 100 juta, Esti pun mengikuti tes pada 14 februari di Villa Coffee Tofi Jl Magelang-Semarang. Saat tes itu pula ia dipertemukan dengan seseorang bernama Suharto yang mengaku bekerja di lingkungan dirjen pajak.

"Tesnya sendiri enggak pakai soal, cuma dikasih lembar jawaban, terus saya ngisi sesuai dengan lembar jawaban yang sudah diisi. Pas tes itu ditemukan juga sama Suharto orang dirjen pajak, orangnya meyakinkan gitu, bawa ajudan dan pakai mobil Panther plat merah," ungkapnya.

Tiga bulan berikutnya, dia menerima SK PNS, namun SK tersebut tak boleh diambil karena masih harus menunggu hasil tes CPNS resmi pada September. Saat ditunjukkan SK itu, ia mendapatkan seragam PNS dari pelaku.

Karena begitu menyakinkan akhirnya suami Esti, Taufiq Murtadlo ikut juga mendaftar PNS. Anom itu mengatakan pada Taufiq jika bisa membantu merekrut orang, Taufiq akan mendapat keringanan biaya. Akhirnya Taufiq pun melakukan perekrutan dan mendapatkan 12 orang yang ingin mendaftar PNS dan 6 orang untuk program UMKM dan lelang mobil yang juga lewat koneksi Anom.

"Suami saya diminta untuk rekrut orang, nanti kalau dapat, bisa dapat keringanan biaya," bebernya.

Korban baru merasa ditipu sewaktu dijanjikan pertemuan dengan Suharto untuk kedua kalinya, namun dengan alasan dibuntuti KPK, Suharto tidak bisa menemui mereka. "Setelah itu enggak ada kabar lagi, nomor HP enggak aktif, tapi si Anom kami tahan biar enggak kabur," lanjutnya.

Pada akhir Mei, Taufiq mengajak Anom berangkat ke Jakarta untuk mencari Suharto, namun setelah tiga hari di Jakarta mereka tidak menemukan nama Suharto di Kemenkeu dan pelat mobil yang dipakai pun diketahui palsu. Setelah merasa ditipu, Esti dan suaminya pun melaporkan kasus ini ke polisi pada 3 Juni 2013.

"Saya sudah lapor ke polisi, tapi sampai sekarang belum ada perkembangan, karena itu saya lapor ke Ombudsmen untuk minta bantuan," papar Esti.

Ia melanjutkan, kini Taufiq suaminya ditahan polresta Magelang karena dituduh bersekongkol dengan Anom dan Suharto.

"Suami saya dituduh terlibat karena melakukan perekrutan, tanggal 8 September kemarin, anehnya Anom justru enggak ditahan, dan sekarang kabur entah ke mana, polisi juga kayak enggak serius usut kasus ini," tegasnya.

Menanggapi laporan tersebut Ketua ORI perwakilan DIY-Jateng, Budi Matshuri mengatakan ORI akan segera menindaklanjuti pengaduan dari korban penipuan.

"Ini bukan yang pertama, sebelumnya sudah ada pengaduan serupa, pelakunya sama, tapi di daerah Boyolali. Ombudsmen akan melakukan tugasnya sesuai dengan koridornya, membantu korban supaya pihak kepolisian bisa bekerja dengan baik," ujarnya.

Sumber : Merdeka.com

Related Posts

2 comments:

  1. Sudah teradisi kang.. Siapa yang banyak uang dia yang berpeluang.. Mudah2an kita termasuk orang2 yang dijauhkan dari sifat sogok menyogok, maju terusss

    ReplyDelete
  2. Waduhhhh... Hasil dari yang tidak baik akan buruk pula hasilnya tidak ada manfaatnya sama sekali.. daripada harus menyogok lebih baik usaha yang halal. menyogok haram hasilnya seumur-umur hidup.

    ReplyDelete

Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter